Kisah KS Ndeso
Surprise Pasca Umrah
KISAH KS NDESO
SURPRISE PASCA
CUTI UMRAH
Cuti adalah
hak setiap Aparatur Sipil Negara (ASN). Alhamdulillah selama jadi ASN
saya sudah ambil dua kali cuti hamil. Untuk cuti yang lain, baru tahun ini aku
ambil yaitu cuti untuk melaksanakan ibadah umrah.
Cuti Umrah aku
ambil dari tanggal 20 april sampai dengan 2 Mei 2019.
Tanggal 2 Mei
2019 tepatnya pukul 20.00 WIB dalam perjalanan pulang umrah sampai di Jembatan
Suramadu, telepon berdering atas nama A. seketika aku angkat.
Dengan gaya
sok familiar aku komunikasi via telepon tersebut ,
Assalamualaikumm
Pak,” kataku. Aku pikir itu teman sejawat yang sudah sering berkomunikasi
”Waalaikumsalam,
sampeyan ada dimana?” tanya yang di seberang. Pertanyaan ini membuat aku sadar
bahwa yang aku ajak komunikasi adalah bukan teman sejawat melainkan Kasie di
Dinas Pendidikan. Akhirnya gaya bicarakupun berubah total apalagi pertanyaan
mulai menggiring ke suatu aktifitas}.
“Saya ada di
Surabaya Pak, baru nyampek Surabaya,” jawabku.
“Acara apa di
Surabaya? “ lanjutnya ,
“Lho saya kan
sudah ijin cuti ke Panjenengan sampai hari ini”. Akhirnya beliau juga ingat
akan permohonan cutiku.
Beliau
melanjutkan komunikasinya, “Begini, sampeyan mau saya tugaskan mengikuti Bimtek
di Jakarta, Senin tanggal 6 April, sanggup?”
Spontan aku
jawab, “Siap Pak”.
“Kalau begitu
nunggu besok kabar kepastiannya.”Kata beliau.
“Ya Pak, saya
tunggu. terimakasih”.
Sesampai di
rumah pukul 24.00 WIB dengan semangat kamipun beres – beres. Pukul 03.00 WIB
kami istirahat.
Start
pukul 07.00 WIB tamu sanak saudara kerabat dekat mulai berdatangan sebagaimana
tradisi daerahku untuk menyambut kedatangan kami dari ibadah umrah.
Sekitar pukul
sembilan para guru, kepala sekolah , pengawas yang punya kedekatan emosional
denganku datang juga. Karena sibuknya menemui tamu jarang-jarang lihat pesan WhatsApp.
Ketika aku buka, sudah banyak pesan masuk. Salah satu diantaranya dari Kasie di
dinas Pendidikan yang menginformasikan bahwa aku ditugaskan ke Jakarta kemaren
malam.
Beliau mengirimkan pesan bahwa nelpon berkali
kali tidak diangkat. Akhirnya saya telpon balik,
“Halo Assalamualaikum
Pak, maaf baru buka WA.” Beliaupun langsung menjawab, “Gimana ditelpon mulai
tadi gak diangkat, surat tugas nanti diambil pukul dua”. Akupun menyanggupinya.
Di tengah-tengah
ramainya tamu pukul 12.00 aku langsung siap-siap ke kantor Disdik untuk
mengambil surat tugas Bimtek Penyusunan Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif di
Hotel Horison Cileduk Jakarta.
Akupun tak mengenal lelah karena ini adalah
momen yang belum tentu terjadi pada setiap Pendidik dan Tenaga kependidikan
(PTK). Apalagi ini di tingkat pusat.
Aku bersyukur
tiada tara mendapat kesempatan ini. Hal ini adalah surprise bagiku pasca
melaksanakan ibadah umrah .
Go
Bimtek Jakarta
Surat tugas
aku terima Jumat 3 Mei 2019 pukul 14.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan. Info
dalam surat tugas check in di Hotel Horison Cileduk Jakarta Senin, 6 Mei
2019 Pukul 13.00 WIB , Penutupan Jumat Pukul 09.30 WIB.
Dalam Surat
Undangan dari Kementrian Pendidikan dituliskan beberapa persyaratan yang
sebagian merupakan hal baru bagi aku, yaitu dengan melampirkan ticket Pulang
Pergi. Akhirnya aku langsung browsing di Traveloka untuk booking
pesawat.
Rencana awal
aku mau naik pesawat dari kotaku Sumenep , eh... ternyata di Sumenep hanya
sekali penerbangan setiap harinya dan pada pukul 13.45 WIB, sedangkan aku harus
check in pukul 13.00 WIB.
“Biar Ayah
antar ke Surabaya supaya nggak telat.” Kata Suamiku. Aku jawab, “Nggak usah
Yah, karena semua biaya transportasi ditanggung panitia, kalau ke Subaya
dianter nanti kita keluar ongkos tapi nggak diganti, karena semua butuh melampirkan
bukti tiket.”
“Ya sudah.”
jawab Suamiku.
Akupun lalu
menghubungi kontak telepon Travel Sumenep- Surabaya PP dan meminta ticketnya,
akhirnya transaksi terjadi dan aku transfer ke travel tersebut. Ticket
diambilkan oleh anak sulungku.
Sampai Minggu
Pagi aku belum booking pesawat karena masih cari informasi tentang
keberangkatan kepada teman yang sudah pengalaman Bimtek tingkat Nasional, dia
adalah Widayanti Rose Finalis Inobel tahun 2018 di tingkat Nasional
“Assalamualaikum,
gimana kabarnya nih, aku pingin tanya sesuatu, kalau Bimtek tingkat pusat gimana
tentang ticket apa harus bawa ticket PP ya?” tanyaku
“Iyaa Bun, nanti
bisa langsung cetak ticket di Bandara.”Sahutnya.
“Kalau waktu
pembukaan boleh terlambat atau tidak?” tanyaku.
“Ngakk papa
Bun bilang saja landingnya terlamabat”, jawabnya
Aku browsing
di traveloka untuk penerbangan dari Sumenep langsung Jakarta transit Surabaya paling
awal pukul 18.30 WIB. Rasanya tidak enak hati kalau terlambat terlalu lama,
untuk itu aku memutuskan naik travel dini hari dari Sumenep agar on time dan
bisa ikut pembukaan.
Aku booking
travel Sumenep Surabaya pukul 02.00 WIB, kira –kira sampai di Surabaya pukul
06.00 WIB. Waktu itu memang terlalu pagi, tetapi karena alternatif jam
keberangkatan dari Sumenep yang aku anggap pas adalah pukul 02.00 untuk
mengantisipasi keterlambatan take off Pesawat dari Surabaya ke Jakarta.
Pesawat Garuda
yang akan aku tumpang take off pukul 10.05 WIB, jadi lumayan lama
menunggu di Bandara Juanda Surabaya, tak apalah.
Sesampai di
Bandara Juanda aku langsung cetak Boarding Pass, setelah itu duduk
di ruang tunggu. Sambil duduk manis
menunggu sampai dengan 4 jam, aku mencoba komunikasi dengan panitia tentang
lampiran ticket pulang pergi, karena yang aku dapatkan hanya berangkatnya meski
sudah booking pulangnya.
Kepulangan
dari Jakarta nanti aku pilih maskapai penerbangan yang berbeda yaitu citilink
dan belum cetak ticket. Aku pilih penerbangan berbeda karena informasi awal
dari teman untuk booking jangan Garuda, khawatir terlalu mahal .
Karena aku
pilih maskapai yang berbeda, maka aku harus cetak ticket di terminal yang
berbeda
Kebetulan aku
memiliki tetangga yang dinas di bandara Juanda, lalu aku hubungi dia untuk
minta tolong mencetak ticket Citilink. Dia coba hubungi rekannya. Tetanggaku
bilang harus cetak di terminal citilink
Aku sempat
bingung bagaimana solusinya, kalau aku harus ke terminal Citilink. Ternyata kekhawatiranku tentang tiket yang
tidak diganti semua tidak bemar. Semua biaya
transportasi diganti meski naik garuda, asalkan kelas ekonomi.
Senangnya aku
mendapat pengalaman yang luar biasa ini. Dapat ilmu baru, teman baru dan
tentunya jalan-jalan gratis dibiayai negara. Semakin bersemangat untuk
berkarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar