KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan kesehatan dan kesempatan sehingga
Rencana Pengembangan Sekolah ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Sebagai suatu rencana maka akan ditemui
kekurangan namun dengan segenap upaya bersama seluruh elemen sekolah maka
prinsip penyusunan rencana didasarkan pada keterwakilan dan penggunaan potensi
yang optimal dari seluruh fungsi sekolah.
Semoga rencana ini akan memberikan manfaat
bagi pengembangan pendidikan di masa depan tidak hanya pada sekolah kami,
tetapi juga pada seluruh lembaga pendidikan di Provinsi Jawa Timur dan juga
Indonesia pada umumnya.
Terima kasih atas segala bantuan dan
partisipasi seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunannya dan kepada
tim penilai diucapkan penghargaan dan rasa bangga yang tulus atas kesediaannya
menilai Rencana Pengembangan Sekolah kami.
Semoga Tuhan memberikan kelapangan dan
pahala yang berlipat ganda, Amiin.
Ketawang Karay, 17 Juli 2017
Kepala Sekolah,
NGUMPRIYATUN,M.Pd
NIP. 19700913
199304 2 001
DAFTAR ISI
Halaman
|
|||
KATA PENGANTAR
...........................................................
|
|||
DAFTAR ISI
.......................................................................
|
|||
INDEKS INDIKATOR ..........................................................
|
|||
BAB I PENDAHULUAN
.......................................................
|
|||
A.
|
Latar Belakang
.....................................................
|
||
B.
|
Dasar ....................................................................
|
||
C.
|
Tujuan
..................................................................
|
||
BAB II RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH .............
|
|||
A.
|
Visi dan Misi
.........................................................
|
||
B.
|
Tujuan
..................................................................
|
||
C.
|
Program
...............................................................
|
||
1.
|
Jangka Pendek ..............................................
|
||
2.
|
Jangka Menengah
.........................................
|
||
3.
|
Jangka Panjang
.............................................
|
||
D.
|
Sasaran ................................................................
|
||
E.
|
Output
..................................................................
|
||
F.
|
Input
.....................................................................
|
||
G.
|
Outcome ...............................................................
|
||
BAB III PELAKSANAAN
.....................................................
|
|||
A.
|
Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan .............
|
||
B.
|
Indikator Keberhasilan .........................................
|
||
C.
|
Dukungan Sumber Dana ......................................
|
||
D.
|
Faktor Pendukung
................................................
|
||
E.
|
Faktor
Penghambat
..............................................
|
||
BAB IV PENUTUP
..............................................................
|
|||
PROFIL SEKOLAH
.............................................................
|
|||
A.
|
Identitas Sekolah
..................................................
|
||
B.
|
Siswa, Kelas dan Nilai UAS .................................
|
||
C.
|
Fasilitas
................................................................
|
||
D.
|
Ketenagaan
..........................................................
|
||
E.
|
Prestasi Tahun
Terakhir .......................................
|
||
PRESTASI KINERJA
SEKOLAH
........................................
|
|||
INDEKS INDIKSTOR
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH
1. Visi
Sekolah ..
2. Misi
Sekolah ..
3. Tujuan
Pengembangan ..
4. Tantangan
Nyata ..
5. Sasaran
Pengembangan ..
6. Identifikasi
Fungsi Sekolah ..
7. Analisis
SWOT ..
8. Identifikasi
Alternatif ..
9. Rencana
dan Program terpilih ..
RENCANA PENGEMBANGAN
SEKOLAH
SD NEGERI KETAWANG
KARAY I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sekolah
merupakan komunitas masyarakat yang utuh dan bulat serta memiliki kepribadian
sendiri dan menjadi tempat untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar.
Sekolah berperan untuk mencerdaskan bangsa dalam arti menumbuhkan, memotivasi dan
mengembangkan nilai-nilai budaya yang mencakup etika, logika, estetika dan
praktika, sehingga tercipta manusia Indonesia yang utuh berkarakter dan berakar
pada budaya bangsa.
Menyadari
perkembangan, kebutuhan dan tantangan para murid di masa depan, maka peran
elemen sekolah ycaang meliputi Kepala Sekolah selaku penanggung jawab
pelaksanaan pendidikan di sekolah dalam hal perencanaan, pengoganisasian dan
evaluasi, elemen guru sebagai fasilitator pengembangan belajar, elemen
masyarakat sebagai motivator dan aktivator pencapaian tujuan sekolah, perlu
disatukan guna membangun sebuah kekuatan besar yang akan menumbuhkan sekolah
yang mandiri.
Sekolah
mandiri akan berbentuk sebagai sebuah lembaga yang tidak menggantungkan dirinya
kepada kondisi yang konvensional yang memotong motivasi dan inovasi dalam
pengembangan belajar, tetapi lebih kepada sebuah lembaga sekolah yang melakukan
inovasi dan pengembangan sehingga terbentuk iklim yang kompetentif, kompetitif
dan inovatif sekaligus produktif.
Sejumlah
upaya dari seluruh elemen sekolah dibutuhkan untuk mengantar sejumlah murid
mencapai tujuan filosofis ini. Salah satunya adalah adanya sebuah rencana yang
mengarah kepada pengembangan sekolah. Sebuah rencana yang melibatkan peran
seluruh faktor pendukung dari elemen-elemen sekolah melalui kajian yang
mendalam salah satunya dengan rencana pengembangan sekolah.
Dari
berbagai studi, termasuk monitoring pelaksanaan PMP ditemukan bahwa salah satu
kelemahan sekolah adalah dalam penyusunan rencana pengembangan sekolah. Bahkan
baru sedikit sekolah yang memiliki rencana pengembangan sekolah secara
komprehensif.
Sekolah
pada umumnya memiliki rencana kegiatan tahunan, tetapi jarang yang memiliki
rencana pengembangan untuk jangka panjang. Di samping itu, banyak sekolah yang
dalam penyusunan rencana kegiatan tahunan terkesan berorientasi pada
“penggunaan” dana yang dimiliki, bahkan ada sekolah yang jika ditanyakan
rencana kegiatan tahunan menunjukkan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah).
Di
pihak lain, para ahli sepakat bahwa rencana pengembangan sekolah sangat penting
sebagai “kompas” dan pemandu semua pihak, ke arah mana sekolah akan
dikembangakan fenomena munculnya rencana kegiatan tahunan yang bernuansa
“penggunaan” dana yang dimiliki, diduga disebabkan oleh kekurangpahaman sekolah
terhadap cara penyusunan rencana pengembangan sekolah. Akibatnya, ketika
sekolah harus membuat rencana kegiatan tahunan, yang terjadi adalah bagaimana
memanfaatkan anggaran yang tersedia sebai mungkin.
Tidak adanya rencana pengembangan
sekolah yang komprehensif juga menyebabkan rencana kegiatan tahunan sekolah
tidak berkesinambungan dari tahun ke tahun. Setiap saat arah pengembangan
sekolah berubah diwarnai oleh isu yang hangat pada saat itu, sehingga
menyebabkan sekolah mudah dipengaruhi oleh isu hangat, karena tidak memiliki
“kompas” ke mana sekolah harus dikembangkan. Oleh karena itu maka adalah tepat
dalam kesempatan ini SD Negeri KETAWANG KARAY I mengajukan rencana pengembangan
sekolah sebagai salah satu bahan acuan pengembangan sekolah mandiri ke masa
depan.
B.
DASAR
Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) mencakup
manajemen berbasis sekolah (MBS) sebagai pola pembinaan sekolah/lembaga
pendidikan di Indonesia diharapkan berkembang melalui suatu penyusunan rencana
pengembangan sekolah.
C. TUJUAN
Secara
umum penyusunan rencana pengembangan sekolah ini bertujuan memberi panduan
kepada sekolah ini dalam mencapai visi dan misi sekolah melalui tahap
penyusunan rencana strategis dan rencana kegiatantahunan.
BAB II
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH
A.
VISI
DAN MISI
Melalui
pengkajian kemampuan sekolah dan kebutuhan masyarakat maka ditetapkan visi dan
misi SD Negeri KETAWANG KARAY I sebagai berikut :
Visi
|
:
|
Meningkatkan
mutu pendidikan yang berkesinambungan menuju standar nasional
|
Misi :
1. Menjadikan
siswa beriman, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, cerdas, berpengetahuan
dan sikap ilmiah.
2. Meningkatkan
mutu hasil belajar dan mutu lulusan
3. Menjadikan
siswa mampu berdaya saing yang tinggi dengan sejumlah kompetitor dalam
lingkungan masyarakat.
4. Upaya
meningkatkan kesejahteraan tenaga kependidikan
B.
TUJUAN
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam Rencana Program Pengembangan Sekolah ini adalah
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan
pendidikan dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Mengembangkan
transparansi manajemen melalui penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah yang
aspiratif dan berdaya guna yang disusun bersama oleh seluruh elemen sekolah.
3. Mendapatkan
murid yang berakhlak mulia serta memiliki kompetensi dalam segala aspek dan
memiliki kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang SLTP dengan standar rata-rata
nasional melalui pengembangan PAIKEM.
4. Mendapatkan
guru yang kompetentif dan kompetitif dalam penguasaan kemampuan
profesionalismenya.
5. Terbangunnya
sekolah yang sehat, cerdas dan produktif melalui partisipasi aktif masyarakat
dan pihak ketiga.
C.
PROGRAM
Program
yang dirancang direncanakan dengan satu fokus yaitu pengembangan kemandirian
dari segenap elemen sekolah yang meliputi Kepala Sekolah, guru, murid dan
masyarakat.
Setiap
langkah program yang dilakukan merupakan rangkaian kegiatan yang akan
menghasilkan produk guna pengembangan program kegiatan berikutnya. Rencana
Pengembangan Sekolah dituangkan dalam program jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang, yang dijelaskan sebagai berikut.
1. Jangka
Pendek
Jangka pendek meliputi program kegiatan yang
per semester yang dimulai pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.
Jangka pendek semester pertama
Pengembangan
partisipasi masyarakat dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah.
2. Jangka
Menengah
Jangka
menengah meliputi program kegiatan per tahun yang dimulai pada tahun pelajaran 2017/2018,
sebagai berikut:
Jangka Menengah Tahun Pertama
1) Meletakkan
dasar yang kuat dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah yang berbasis
pada sekolah dan masyarakat.
2) Peningkatan
kemandirian guru dalam pengembangan profesionalisme.
3) Peningkatan
kompetensi dan jumlah murid
Jangka
menengah Tahun Kedua
1) Pengembangan
sumber belajar murid melalui pembelajaran berbasis lingkungan.
2) Meletakkan
dasar kerja sama denganstakeholder yang ada.
Jangka Menengah Tahun Ketiga
1) Kontrol
standarisasi kompetensi guru dan
2) Pengembangan
sekolah sehat, disilpin dan produktif.
3. Jangka
Panjang
Membangun kemandirian sekolah dalam mencapai
misi dan misi sekolah.
D.
SASARAN
Adapun sasaran dalam program ini adalah seluruh
elemen sekolah yang meliptui :
1. Kepala
sekolah
2. Guru
3. Murid
4. Komite
Sekolah
5. Orang
tua murid
6. Dunia
usaha sebagai pihak ketiga
E.
OUT PUT
Output yang diharapkan akan tercapai dalam
Rencana Pengembangan Sekolah ini adalah sebagai berikut :
1. Adanya
murid yang memiliki pemahaman Imtaq, budi pekerti, etika, sopan santun dan
bebas buta baca tulis Alqur’an.
2. Adanya murid yang memiliki kompetensi dalam
segala aspek dan memiliki kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang SLTP/Madrasah
Tsanawiyah dengan standar rata-rata nasional.
3. Adanya
guru yang kompetentif dan kompetitif dalam penguasaan kemampuan
profesionalisme.
F.
INPUT
Diharapkan warga SD Negeri Ketawang Karay I ini
selain memiliki sumber daya manusia yang berkualitas ditunjang oleh kemampuan
ekonomi orang tua yang memadai.
G.
OUTCOME
1. Jumlah
siswa lulusan SD Negeri Ketawang Karay I banyak yang melanjutkan ke jenjang di
SLTP /Madrasah Tsanawiyah.
2. Anemo
masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini banyak, terbukti dari
pendaftaran siswa kelas 1 walaupun bersaing dengan SD dan MI terdekat tetap
jumlahnya mencapai standar minimal Pagu.
3. Banyak
mutasi siswa yang masuk dari sekolah lain ke SD Negeri Ketawang Karay I.
BAB III
PELAKSANAAN
A. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KEGIATAN
Guna mencapai
program yang telah ditetapkan maka dibutuhkan sejumlah fungsi yang berperan
dalam pencapaian tujuan, yang secara lengkap disajikan sebagai berikut :
NO
|
FUNGSI
|
KRITERIA KESIAPAN
|
KESIAPAN
|
||
KONDISI IDEAL
|
KONDISI NYATA
|
SIAP
|
TIDAK
|
||
I
|
FUNGSI
PBM
|
||||
FAKTOR
INTERNAL
|
|||||
1
|
Motivasi belajar murid
|
Tinggi
|
Sedang
|
||
2
|
Perilaku mengajar guru
|
Aktif dan PAIKEM
|
Belum sepenuhnya aktif
|
ü
|
|
3
|
Penggunaan waktu
|
Efektif dan efesien
|
Memadai
|
ü
|
|
4
|
Penggunaan metode
|
PAIKEM dan aplikatif
|
Belum maksimal menuju ke pola PAIKEM
|
ü
|
|
5
|
Penggunaan sumber, media, dan alat
bantu pendidikan
|
Rutin dan inovatif bersumber lingkungan
|
Rutin tetapi kurang variatif karena keterbatasan
jenis
|
ü
|
|
FAKTOR
EKSTERNAL
|
|||||
1
|
Dukungan orang tua
|
Tinggi
|
Sedang
|
ü
|
|
2
|
Lingkungan sosial murid
|
Aman dan representatif
|
Belum sepenuhnya representatif
|
ü
|
|
3
|
Keadaan ekonomi murid
|
Baik
|
Baik sebagian kecil kurang
|
ü
|
|
II
|
KETENAGAAN
|
||||
FAKTOR
INTERNAL
|
|||||
1
|
Dukungan kepala sekolah
|
Besar
|
Besar
|
ü
|
|
2
|
Jumlah Guru
|
Memadai
|
Memadai
|
ü
|
|
3
|
Kulaifikasi dan kompetensi guru
|
Tinggi
|
Memadai sesuai kebutuhan
|
ü
|
|
4
|
Beban mengajar guru
|
Sesuai
|
Sesuai
|
ü
|
|
NO
|
FUNGSI
|
KRITERIA KESIAPAN
|
KESIAPAN
|
||
KONDISI IDEAL
|
KONDISI NYATA
|
SIAP
|
TIDAK
|
||
I
|
KETENAGAAN
|
||||
FAKTOR
EKSTERNAL
|
|||||
1
|
Dukungan Dinas Pendidikan
|
Besar
|
Besar
|
ü
|
|
2
|
Dukungan Pemerintah Kab
|
Besar
|
Besar
|
ü
|
|
3
|
Dukungan Komite Sekolah
|
Besar
|
Besar
|
ü
|
|
4
|
Dukungan Pihak Ketiga
|
Besar
|
Cukupr
|
ü
|
|
III
|
PENDUKUNG
PBM
|
||||
FAKTOR
INTERNAL
|
|||||
1
|
Sumber belajar
|
Banyak dan variatif
|
Cukup
|
ü
|
|
2
|
Media pendidikan
|
Banyak dan variatif
|
Cukup
|
ü
|
|
3
|
Alat Peraga
|
Banyak dan variatif
|
Cukup
|
ü
|
|
4
|
Teknologi Informasi
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
ü
|
|
FAKTOR
EKSTERNAL
|
|||||
1
|
Tempat workshop
|
Aplikatif sesuai kebutuhan
|
Tidak ada
|
ü
|
|
2
|
Perpustakaan sekolah
|
Memadai dengan jumlah buku yang banyak
|
Jumlah buku banyak tetapi kurang
variatif
|
ü
|
|
3
|
Perpustakaan umum
|
Mudah dijangkau
|
Jauh sulit dijangkau
|
ü
|
|
4
|
Ruang UKS
|
Ada dan memadai
|
Belum Ada
|
ü
|
Adapun
langkah-langkah strategis yang ditempuh dalam Pelaksanaan Rencana Pengembangan
Sekolah ini secara sistematika disusun sebagai berikut.
NO
|
PROGRAM
|
LANGKAH KEGIATAN
|
ANALISIS SWOT
|
||||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
||||
1
|
JANGKA PENDEK
|
||||||
SEMESTER 1
|
|||||||
Pengembangan
partisipasi masyarakat dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah
|
1
|
Pertemuan Wali murid Komite dsn dewan guru
untuk Pemetaan Rencana Pengembangan Sekolah
|
Dimungkinkan oleh adanya kebijakan dalam MBS.
|
Belum ada wadah yang mengembangkan kegiatan
pemetaan ini
|
Adanya kerja sama yang baik oleh orang tua
murid
|
Belum dikaji
|
|
2
|
Analisis hasil pemetaan Rencana Pengembangan
Sekolah
|
Dimungkinkan oleh adanya kebijakan dalam MBS.
|
(bila tidak ada) keterlibatan tim ahli dalam
perencanaan
|
Dapat menggunakan tenaga konsultan dari
Diknas
|
Belum
dikaji
|
||
3
|
Pemajangan Rancangan dan Anggaran Sekolah
|
Dimungkinkan oleh adanya kebijakan dalam MBS.
|
Membutuhkan ruang data yang baru
|
Disetujui oleh semua pihak
|
Belum
dikaji
|
||
4
|
Penataan lingkungan sekolah
|
Lingkungan sekolah yang luas dan terletak di
pinggir jalan
|
Membutuhkan anggaran yang besar
|
Adanya bantuan yang sesuai
|
Belum dikaji
|
NO
|
PROGRAM
|
LANGKAH KEGIATAN
|
ANALISIS SWOT
|
||||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
||||
1
|
JANGKA PENDEK
|
||||||
SEMESTER 1
|
|||||||
Pengembangan partisipasi masyarakat dalam
penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah
|
5
|
Penataan
perpustakaan sekolah
|
Minat baca
murid yang tinggi
|
Belum memiliki pustakawan
|
Menjadi
bahan kajian pihak diknas atau mengikutsertakan pelatihan
|
Belum dikaji
|
|
6
|
Penataan ruang kelas
|
Ruang kelas yang cukup dan memadai
|
Membutuhkan anggaran yang cukup
|
Adanya bantuan pemerintah
|
Belum dikaji
|
||
7
|
Pentaan ruang guru
|
Adanya Ruang kelas kosong
|
Membutuhkan Ruang Guru
|
Adanya bantuan pemerintah kota Serang
|
Belum dikaji
|
||
SEMESTER 2
|
|||||||
Pengembangan model pembelajaran PAIKEM
|
1
|
Penataan kelas apresiatif
|
Ruang kelas
yang cukup dan dinding kelas yang bersih serta murid yang tidak suka merusak
fasilitas
|
Belum pernah diujicobakan karena mengadopsi
kelas apresiatif di tempat lain belum terlaksanakan
|
Menjadi bahan kajian dan percontohan baik
untuk Kab Sumenep
|
Belum dikaji
|
NO
|
PROGRAM
|
LANGKAH KEGIATAN
|
ANALISIS SWOT
|
||||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
||||
1
|
JANGKA PENDEK
|
||||||
SEMESTER 2
|
|||||||
Pengembangan model pembelajaran PAIKEM
|
2
|
Pengembanga tutor sebaya murid
|
Memungkinkan
karena adanya sebaran muird yang mampu menjadi tutor pada setiap kelas
|
Murid belum terbiasa dengan pendekatan tutor
sebaya secara kontekstual
|
Akan didukung oleh guru dan orang tua murid
karena akan efektif meningkatkan prestasi belajar
|
Dapat menjadi kompetisi yang ketat pada murid
dan guru
|
|
3
|
Pengembangan kegiatan keagamaan
|
100% murid beragama Islam sehingga mudah
dalam koordiansi
|
Tidak ada
|
Dukungan orang tua dan pemerintah dengan
kebijakan bebas aksara Alqur’an
|
Belum
dikaji
|
||
4
|
Pengembangan kelompok olah raga dan kelompok
seni
|
Ada beberapa
alat olah raga dan seni
|
Lapangan olah raga dan peralatan seni yang
belum memadai.
Belum memiliki tenaga ahli seni
|
Adanya halaman sekolah yang memadai dan
mungkin untuk dibuat lapangan olah raga.
|
Belum
dikaji
|
||
NO
|
PROGRAM
|
LANGKAH KEGIATAN
|
ANALISIS SWOT
|
||||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
||||
1
|
JANGKA
MENENGAH
|
||||||
TAHUN
PERTAMA
|
|||||||
Meletakkan
dasar yang kuat dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah yang berbasis
pada sekolah dan masyarakat
|
1
|
Analisis hasil Rencana Pengembangan Sekolah
|
Dimungkinkan oleh kebijakan MBS
|
Sulit mempertemukan elemen sekolah dalam satu
kali kesempatan yang paripurna sehingga konsep keterwakilan sulit dicapai
optimal
|
Mungkin oleh dukungan moril dan keinginan
oleh seluruh elemen sekolah yaitu : KS, guru dan masyarakat
|
Belum sepenuhnya anggota masyarakat memahami
hak dan kewajibannya dalam berpartisipasi
|
|
Peningkatan kemandirian guru dalam
pengembangan profesionalisme
|
2
|
Pengembangan tutor sebaya guru dan model
pendampingan kelas
|
Kepala Sekolah adalah Instrukturr nasional/
Mentor Program Keprofesian Berkelanjutan
Adanya sejumlah guru inti di sekolah sebagai
pembina murid di kecamatan dan Ketua OPS SEkecamatan
|
Tidak ada
|
Besar, mengingat proses pengembangan dan
pendampingan dapat langsung dilakukan oleh KS tanpa menunggu pelatihan dari
diknas
|
Belum
dikaji
|
NO
|
PROGRAM
|
LANGKAH KEGIATAN
|
ANALISIS SWOT
|
||||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
||||
Peningkatan
kompetensi murid
|
3
|
Evaluasi dan pengembangan pembelajaran PAIKEM
|
Penguasaan kepala sekolah dalam aspek
evaluasi dan pengembangan PAIKEM
|
Dana belum mencukupi
|
Dukungan KS memacu guru untuk berkompetisi
meningkatkan kompetensi masing-masing murid di kelasnya.
Adanya tempat bertanya pada KS bila guru
menemui masalah
|
Belum dikaji
|
|
TAHUN KEDUA
|
|||||||
Pengembangan sumber belajar murid melalui
pembelajaran berbasis teknologi informasi
|
1
|
Penggunaan media informasi teknologi dalam
pembelajaran
|
Penggunaan media informasi teknologi dalam
pembelajaran mulai digunakan di Kab Sumenep sebagai bahan oleh murid
|
Belum adanya media informasi teknologi
seperti kecukupan komputer, infokus dan perangkat lainnya di sekolah
|
Penyusunan proposal untuk memeroleh bantuan
IT untuk sekolah
|
Dampak
media perlu mendapat kontrol bersama orang tua dan sekolah
|
NO
|
PROGRAM
|
LANGKAH KEGIATAN
|
ANALISIS SWOT
|
||||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
||||
Meletakkan
dasar kerja sama dengan stakeholder yang ada
|
2
|
Pengembangan kerja sama dengan stakeholder
yang ada
|
Antusiasisme wali murid jika terundang dalam
rapat di sekolah
|
Tidak ada stakeholder bisa membantu secara
finansial
|
Ada saran dan ide
|
Belum dikaji
|
|
TAHUN KETIGA
|
|||||||
Kontrol standarisasi kompetensi guru
|
1
|
Pengembangan kompetensi guru melalui
pelatihan dan pendampingan guru
|
Adanya indikator yang telah ditetapkan oleh
diknas
|
Belum semua guru bisa menggunakan komputer
dengan baik untuk menunjang proses analisis kompetensi guru yang berkesinambungan
|
Dapat dijalin kerja sama dengan pihak diknas
dan pihak ketiga pemilik komputer untuk membantu
|
Tingkat
kompetensi yang ketat belum dikaji dampaknya
|
|
Pengembangan sekolah sehat, disiplin, &
produktif
|
2
|
Pengembangan Sekolah Adiwiyata / Sekolah Sehat
|
Jumlah murid yang sedikit dengan tempat
tingal di lingkunga yang kurang sehat
( banyak kandang ayam oeternak) maka potensi sakit perlu diantisipasi
|
Belum ada ruang UKS yang permanen dengan
tenaga kesehatan yang tetap di sekolah
|
Adanya dukungan diknas kesehatan dan PMI
|
Belum
dikaji
|
NO
|
PROGRAM
|
LANGKAH KEGIATAN
|
ANALISIS SWOT
|
||||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
||||
3
|
Pengembangan pusat produksi hasil belajar
|
Ada beberapa murid yang kreatif
|
Belum adanya ruang produksi atau ruang
keterampilan untuk pembelajaran mulok dan SBK
|
Didukung oleh orang tua yang memahami arti
dari produksi hasil belajar tersebut
|
Belum dikaji
|
||
JANGKA PANJANG
|
|||||||
1
|
Membangun
komunikasi guna mengembangkan partisipasi masyarakat
|
Adanya
rencana pengembangan sekolah yang disusun secara bersama-sama, dikontrol dan
dilaksanakan oleh seluruh elemen sekolah
|
Tidak ada
karena telah dirancang sistematis melalui program jangka pendek, menengah dan
panjang
|
Ditunjang oleh kebijakan MBS
Peran KS, Guru dan Masyarakat
|
Tidak ada
|
||
2
|
Peningkatan
kompetensi murid yang optimal di atas rata-rata standar sekolah nasional
serta program pengembangan lanjutan
|
Adanya
kegiatan-kegiatan sistematis yang dirancang dari program RPS jangka pendek
dan menengah yang mengarah kepada pencapaian misi dan visi sekolah
|
Motivasi
belajar yang diberikan oleh orang tua di rumah tidak dapat diset sesuai
tujuan
|
Karena
kompetensi menjadi trend seiring dengan pemberlakuan KTSP ,Implementasi K 13
dan UUGD
|
Tidak ada
|
||
NO
|
PROGRAM
|
LANGKAH KEGIATAN
|
ANALISIS SWOT
|
||||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
||||
3
|
Peningkatan
kompetensi guru secara berkala disertai dengan program pengembangan lanjutan
|
Adanya
kegiatan sistematis yang dirancang dari program RPS jangka pendek dan
menengah yang mengarah kepada pencapaian
|
Tidak ada
karena telah dirancang sistematis melalui program jangka pendek dan jangka
panjang
|
Berpeluang
besar untuk berhasil mengingat kompetensi guru menjadi kebutuhan yang
substansial bagi tenaga kependidikan
|
Belum dikaji
|
||
4
|
Pengembangan
sekolah sehat, dan produktif melalui peran serta masyarakat
|
Adanya
kegiatan-kegiatan sistematis yang dirancang dari program RPS jangka pendek
dan menengah yang mengarah kepada pencapaian
|
Untuk model teknologi informasi, pengembangan
prasarana UKS dan kelas produksi membutuhkan biaya yang relatif besar
|
Berpeluang
berhasil jika berada di bawah dukungan penuh dari stakeholder yang siap memberikan bantuan materil
|
Belum
dikaji
|
B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Guna mengukur
tercapainya program maka ditentuan beberapa indikator keberhasilan sebagai
patokan dalam pengembangan kegiatan selanjutnya. Indikator keberhasilan
dinyatakan sebagaiberikut.
NO
|
PROGRAM
|
KEGIATAN
|
INDIKATOR
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
PROGRAM JANGKA PENDEK
|
||||
SEMESTER 1
|
||||
Pengembangan
partispasi masyarakat dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah
|
1
|
Pelatihan
Pemetaan Rencana Pengembangan Sekolah
|
Masyarakat/Komite
sekolah mampu membuat RPS.
KS mampu
mengkoordinasi RPS yang dipetakan.
Guru mampu
memberikan pengetahuan dan kesulitan yang ditemuinya di kelas.
Dihasilkan
RPS untuk tahun ke depan yang ditetapkan bersama elemen sekolah.
|
|
2
|
Analisis
hasil pemetaan Rencana Pengembangan sekolah
|
RPS yang
dirancang dianalisis dan dibuat menjadi suatu bahan perencanaan yang lengkap.
Dapat
diketahui segala kelemahan, kekuatan, dan ancaman yang mungkin ditemui dalam
pelaksanaan program secara utuh dan menyeluruh
|
||
3
|
Pemajangan Rancangan
dan Anggaran Sekolah
|
Dibuat dan
dipajang sebuah rencana pengembangan sekolah pada dinding data sekolah.
Dibuat dan
dipajang rencana anggaran sekolah pada dinding data sekolah.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
4
|
Penataan Lingkungan Sekolah
|
Sekolah ditata bersama seluruh elemen
sekolah.
Dihasilkan penataan halaman sekolah
yang bersih, asri, sehat dan membuat suasana bermain dan belajar yang nyaman
yang membuat murid betah berada di sekolah.
|
||
5
|
Penataan Perpustakaan Sekolah
|
Dihasilkan penataan perpustakaan sekolah
yang sesuai standar perpustakaan ideal
|
||
6
|
Penataan ruang kelas
|
Adanya ruang kelas yang cukup dan
memadai untuk kegiatan belajar yang partisipatoris dan PAIKEM
|
||
7
|
Penataan ruang guru
|
Adanya ruang guru yang memadai dan
sesuai dengan jumlah guru.
Ruang guru memungkinkan terjadi
diskusi antarguru dan KS guna memecahkan masalah pembelajaran yang ditemui di
kelas.
|
||
SEMESTER
2
|
||||
Pengembangan model pembelajaran PAIKEM
|
1
|
Penataan kelas apresiatif
|
Adanya dinding kelas ditempel dengan
gambar hasil kerja murid.
Adanya pojok dinding yang memuat hasil
prestasi murid secara berkala.
Tidak adanya bagian bangku, meja atau
fasilitasnya yang dicoret oleh murid
|
|
2
|
Pengembangan tutor sebaya murid
|
Diketahuinya sejumlah murid dari
tingkatan kelas 3 s.d. kelas 6 yang memiliki potensi sebagai tutorial.
Adanya sejumlah kelompok belajar di
kelas yang dipandu oleh murid tutorial.
Meningkatnya hasil belajar murid
menurut jenjang kelas per mata pelajaran
|
||
3
|
Pengembangan kegiatan keagamaan
|
Berlangsung kegiatan baca Juz Amma
dipandu oleh guru pendidikan agama.
Diinventarisasinya sejumlah murid yang
kurang lancar membaca dan menulis Al-Qur’an.
Berlangsungnya kegiatan keagamaan
secara rutin
Adanya buku penghubung kegiatan shalat
fardhu oleh tiap murid.
Semua murid mampu membaca dan menulis
Al-Qur’an.
Pemakaian busana muslim pada hari-hari
tertentu yang ditentukan.
|
||
4
|
Pengembangan kelompok olah raga
|
Terbentuknya kelompok olah raga murid
dengan koordinasi guru, antara lain; sepak bola, senam dan permainan rakyat.
Dibentuknya kelompok seni murid di
bawah bimbingan guru; antara lain: menari, menyanyi, musik dan
menggambar/melukis.
Diikutinya murid pada perlombaan olah
raga dan seni antarsekolah.
Diadakan perlombaan olah raga dan seni
di sekolah secara rutin.
Tim sekolah yang terbentuk dapat
memenangkan perlombaan.
|
||
PROGRAM JANGKA MENENGAH
|
||||
TAHUN PERTAMA
|
||||
Meletakkan dasar yang kuat dalam
penyusunan rencana pengembangan sekolah yang berbasis pada sekolah dan
masyarakat.
|
1
|
Analisis hasil Rencana Pengembangan Sekolah
|
RPS yang terbentuk dapat dianalisis
dan diketahui kelemahannya.
Analisis dilakukan kembali secara
bersama-sama.
Dilakukan revisi pada RPS bila
diperlukan dan memungkinkan.
|
|
Peningkatan kemandirian guru dalam
pengembangan profesional
|
2
|
Pengembangan tutor sebaya guru dan
model pendampingan kelas
|
Kepala Sekolah berperan sebagai
tentor/instruktur bagi guru sendiri.
Ada guru yang memiliki kecakapan untuk
melakukan bimbingan pada rekan guru yang lain.
Semua guru memiliki kemampuan
kompetensi yang sama.
Dilakukan evaluasi oleh KS dan
hasilnya dilaporkan ke masing-masing guru.
|
|
Peningkatan kompetensi murid
|
3
|
Evaluasi dan pengembangan pembelajaran
PAIKEM
|
Dilaksanakan sosialisasi dan
implementasi PAIKEM di kalangan guru.
PAIKEM dilaksanakan secara bertahap
dan berkesinambungan di kelas.
Murid menjadi betah belajar.
Tidak ada murid yang mengalami
kesulitan belajar oleh pengaruh faktor internal sekolah.
Bertambahnya murid yang mengalami
kemajuan belajar.
|
|
TAHUN KEDUA
|
||||
Pengembangan sumber belajar murid
melalui pembelajaran berbasis teknologi informasi
|
1
|
Penggunaan media teknologi informasi
dalam pembelajaran
|
Sekolah telah memiliki komputer.
Guru telah mampu menggunakan komputer
sesuai kebutuhan.
Guru dilatih menggunakan media
teknologi dalam pembelajaran.
Telah ada guru yang menggunakan media
teknologi dalam pembelajaran.
|
|
Meletakkan dasar kerja sama dengan
pihak ketiga sebagai Bapak Angkat Sekolah
|
2
|
Pengembangan kerja sama dengan pihak
ketiga sebagai Bapak Angkat Sekolah
|
Dicapai MoU dengan pihak ketiga dalam
pemberian bantuan materil.
Adanya bantuan dari pihak ketiga
sebagai bapak Angkat sekolah.
|
|
TAHUN KETIGA
|
||||
Kontrol standarisasi kometensi guru
|
1
|
Pengembangan kompetensi guru melalui
pelatihan dan pendampingan guru
|
Dicapainya indikator penilaian
kompetensi guru yang ideal.
Meningkatnya kemampuan guru dalam
melaksanakan PAIKEM.
Guru mampu mengajar dalam bentuk tim Teaching atau proses pendamping guru.
|
|
Pengembangan sekolah sehat, cerdas,
dan produktif
|
2
|
Pengembangan Sekolah Adiwiyata/ Sekolah Sehat
|
Adanya Ruang UKS
Adanya petugas kesehatan tetap yang
memberikan bantuan pelayanan kesehatan pada murid.
Adanya program penyuluhan kesehatan
yang rutin dari tenaga kesehatan.
Adanya program pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut yang rutin dari tenaga kesehatan.
|
|
3
|
Pengembangan pusat produksi hasil
belajar
|
Adanya ruang produksi dan ruang pamer
hasil belajar muird.
Mata pelajaran SBK dan Mulok
mengembangan kegiatan yang produktif untuk merangsang minat daya cipta dan
kreasi murid.
Dilaksanakan pameran hasil produksi
murid.
Masyarakat dapat menikmati produksi
hasil belajar murid dalam pameran.
|
||
PROGRAM JANGKA PANJANG
|
||||
Membangun kemandirian sekolah dalam
mencapai misi dan visi sekolah
|
1
|
Membangun komunikasi guna
mengembangkan partisipasi masyarakat
|
Adanya proses penyusunan RPS yang
mandiri bersumber dari seluruh elemen sekolah.
Adanya suatu RPS yang utuh menyeluruh
memperhitungkan semua fungsi yang bekerja di sekolah sehingga membantu proses
pencapaian misi dan visi sekolah.
Adanya komunikasi yang bagus ditandai
dengan minimalnya konflik antara sekolah dengan lingkungan/masyarakat.
|
|
2
|
Peningkatan kompetensi murid yang
optimal di atas rata-rata standar sekolah nasional serta program pengembangan
lanjutan.
|
Berlangsungnya kegiatan pembelajaran
yang partisipatoris dan PAIKEM.
Meningkatnya kompetensi hasil belajar
murid.
Meningkatnya nilai rata-rata USBN
murid di atas standar sekolah nasional.
Meningkatnya angka Keberlanjutan Siswa
ke Jenjang Yang lebih tinggi.
|
||
3
|
Peningkatan kompetensi guru secara
berkala disertai program pengembangan lanjutan
|
Berlangsungnya kegiatan pembelajaran
yang PAIKEM dan partisipatoris.
Adanya inovasi guru dalam kegiatan
pembelajaran.
Meningkatnya kemampuan guru dalam
penggunaan media pembelajaran.
Meningkatnya kemapuan guru dalam
penguasaan teknologi komputer dan teknologi informasi.
Meningkatnya standar kompetensi guru
masing-masing mata pelajaran.
Dilaksanakannya ujian kompetensi
secara lokal, mandiri dan berkesinambungan di sekolah di bawah kordinasi
Kepala Sekolah.
|
||
4
|
Pengembangan sekolah sehat, disiplin
dan produktif melalui peran serta stakeholder yang ada
|
Menurunnya angka ketidakhadiran murid
karena sakit.
Meningkatnya kegiatan keagamaan di
sekolah.
Resistensi waktu belajar murid karena
lingkungan sekolah yang asri, nyaman dan sehat.
Tersedianya sarana perpustakaan yang nyaman
Tersedianya media pembelajaran
berbasis teknologi yang memadai.
Meningkatnya kemampuan murid dalam
menggunakan komputer dan bahasa Inggris.
Dilaksanakannya pameran hasil karya
murid dengan mengundang sekolah lain untuk mengikuti pameran tersebut.
Adanya bantuan dana dari pihak ketiga.
Adanya kemandirian sekolah dalam
mengelola keuangan dengan tidak bergantung kepada dana BOS dan dana rutin pemerintah
Kota.
Adanya kemandirian sekolah dalam
mengelola keuangan dengan tidak membebankan kepada orang tua murid.
|
C.
DUKUNGAN
SUMBER DANA
Sumber
dana yang akan digunakan dalam pencapaian program ini diharapkan berasal dari :
1. BOS
Pusat
2. Sumber-sumber
lain yang halal dan tidak mengikat
D.
FAKTOR
PENDUKUNG
Berdasarkan
hasil analisis maka ditemukan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dalam Rencana
Pengembangan Sekolah ini didukung oleh sejumlah faktor pendukung yang merupakan
entry point dalam pemecahan masalah
dan penentuan alternatif terpilih dalam kegiatan pengembangan.
Adapun
faktor pendukung yang juga unsur kekuatan dan peluang dapat diidentifikasi dan
dinyatakan sebagai berikut:
1. Dukunga
Kepala Sekolah
2. Kapabilitas
Kepala Sekolah sebagai Mentor / IN PKB
3. Jumlah
guru yang memadai
4. Kemampuan
rata-rata guru yang memadai
5. Kemampuankompetensi
murid
6. Adanya
fasilitas lingkingan sekolah yang luas
7. Dukungan
Dinas Pendidikan Kab Sumenep terhadap sekolah
8. Dukungan
pemerintah Kab Sumenep terhadap sekolah
9. Dukungan
masyarakat termasuk Komite sekolah terhadap sekolah
Mengacu pada faktor pendukung di atas maka
dapat dipilih rancangan kegiatan yang dibuat menurut skala prioritas dan
kemungkinan keberhasilannya guna memacu faktor pendukung tersebut, sebagai
alternatif adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan
Pemetaan Rencana Pengembangan Sekolah
2. Pembuatan
papan rencana Pengembangan Sekolah dan papan Anggaran Sekolah
3. Pengembangan
tutorial KKG sekolah
4. Pelatihan
pembelajaran PAIKEM dan Kurtilas
5. Latihan
Ujian kompetensi guru di sekolah
6. Pengembangan
pembelajaran yang terinetgrasi pendidikan karakter yang implementatif
7. Pengembangan
pembelajaran Mulok dan SBK yang implementatif
8. Try Out dan Bimsus murid
kelas 6 untuk persiapan USBN
9. Pameran produksi hasil belajar murid
10. Tutor
Sebaya Pelatihan komputer untuk guru
E.
FAKTOR
PENGHAMBAT
Berdasarkan Hasil analisis
maka dapat diidentifikasi sejumlah faktor penghambat yang juga merupakan aspek
kelemahan serta ancaman yang ditemui dalam program ini antara lain adalah :
1. Tidak
adanya sarana pembelajaran pendidikan agama
2. Tidak
adanya sarana UKS
3. Kurangnya
fasilitas media belajar
4. Kurangnya
fasilitas olah raga
5. Kurangnya
fasilitas atau peralatan seni
Mengacu pada faktor
pengahmabat di atas maka dapat dipilih rancangan kegiatan yang dibuat menurut
skala prioritas dan kemungkina keberhasilannya guna menekan faktor penghambat
tersebut, sebagai alternatif sebagai berikut :
1. Melakukan
kerja sama pembinaan denganstakeholder yang ada
2. Mengupayakn
pendirian Mushala
3. Mengupayakan
pembangunan UKS bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
4. Menyiapkan
kelas workshop sebagai ruang produksi
sekaligus sebagai ruang pamer hasil belajar
5. Pengadaan
alat peraga media pembelajaran sesuai kebutuhan
6. Bekerja
sama dengan masyarakat mendirikan sarana olah raga
7. Mengadakanlomba
olah raga secara rutin antarkelas
8. Mengadakan
lomba seni secara rutin antarkelas.
BAB
IV
PENUTUP
Akhirnya Program ini dapat
berjalan dengan baik dengan dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen
sekolah dan stakeholder yang membangun kerangka kerja yang saling menguntungkan
dan berdaya guna
Oleh karena itu, maka kegiatan
penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah bukan hanya menjadi salah satu program
sari MBS tetapi ke depan hendaknya menjadi suatu bagian dari proses kegiatan
sekolah yang perlu rutin dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak,
sehingga akan dapat berkembang suatu rencana pengembangan wilayah sekolah,
dalam taraf rayon sekolah, kecamatan, Kabupaten/Kota bahkan Provinsi.
Diyakini bahwa penyusunan
rencan secara partisipatoris ini akan mampu membangun bukan hanya sinergi di
antara semua elemen sekolah tetapi juga sense
of belonging atau rasa memiliki yang besar akan sekolah dan akan berdampak
terhadap peran serta masyarakat dan pihak ketiga terhadap sekolah.
Namun di sisi lain kegiatan
ini tidak boleh hanya berhenti pada tahap penyusunan rencana tetapi lebih dari itu
implementasi rencana merupakan strong point atau penguatan yang akan
mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan.
Ketawang Karay, 17 Juli 2017
Kepala Sekolah,
NGUMPRIYATUN,M.Pd
NIP. 19540104 197803 2 001
PROFIL
SEKOLAH
.........
A.
Hebat dan bermanfaat..!!! Terima kasih
BalasHapusMohon masukkan saran demi sempurnanya RPS ini thanks
Hapus