LK
.04. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Table 1
NO 
 | 
  
Prinsip
  Pembelajaran 
 | 
  
Implikasi
  prinsip pembelajaran 
 | 
 
1. 
 | 
  
Behaviorisme 
 | 
  
Ivan Pavlov 
terkenal
  dengan teori Classical Conditioning atau pengkondisian klasik. Bertitik tolak
  dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu,
  perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang diinginkan. Pavlov
  menjelaskan teori pengkondisian klasik menjadi 4 proses yaitu: 1) fase
  akuisisi, 2) fase eliminasi, 3) fase generalisasi, dan 4) fase deskriminasi. 
misalnya
  agar siswa menguasai materi tertentu, siswa diberikan stimulus tertentu  
yang
  dikondisikan. Misalnya, belajar tentang mengidentifikasikan ciri-ciri dan
  kebutuhan makhluk hidup pada mata pelajaran IPA. Guru memberikan soal kepada
  siswa, bila siswa dapat menjawab dengan benar, diberi hadiah berupa tambahan
  nilai. Diharapkan dengan hadiah tersebut anak akan semakin semangat belajar,
  sehingga belajar dapat menjadi kebiasaan. Jika telah menjadi kebiasaan,
  walaupun pada akhirnya tidak diberikan hadiah lagi, siswa tetap semangat
  untuk belajar. 
Thorndike 
Bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya
  asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan
  respon (R ). Dalam pembelajaran di sekolah, guru mengajukan pertanyaan (S),
  siswa menjawab pertanyaan guru (R).  
Agar pemahaman siswa menjadi lebih baik, perlu
  diberikan latihan-latihan soal. Misalnya jika guru mengajarkan bagaimana
  menjumlahkan dua pecahan, guru harus memberikan latihan berulang-ulang dengan
  soal latihan penjumlahan dua pecahan. Agar siswa semangat untuk berlatih,
  untuk setiap jawaban yang benar guru memberikan reward (hadiah), baik berupa
  ungkapan verbal ataupun yang berbentuk simbol, misalnya nilai.   
Burrus Frederick Skinner 
berupa
  usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu
  memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan
  apapun pada perilaku yang tidak tepat 
agar
  siswa menguasai materi tertentu, guru dapat memberikan tugas pada siswa, baik
  tugas yang dikerjakan di kelas maupun tugas yang dikerjakan di rumah (PR).
  Agar siswa mau dan bersemangat dalam mengerjakan tugas, guru harus memberikan
  penguatan dengan segera dari penyelesaian tugas-tugas tersebut. 
 | 
 
2 
 | 
  
Kognitivisme 
 | 
  
Jean Piaget 
Guru mengajar harus menyesuaikan
  dengan tahap perkembangan  
anak. Pembelajaran dari suatu
  materi ajar harus dimulai dengan banyak menggunakan atau memanipulasi benda
  konkrit 
Gagne 
Teori ini pada dasarnya untuk
  menjelaskan fenomena belajar. Proses yang terjadi seperti cara kerja komputer,
  yang dimualai dari masukan (input) kemudian proses (procces) dan keluaran
  (output).  
Jerome
  Bruner 
bahwa belajar ialah memahami
  konsep-konsep dan  
struktur-struktur yang terdapat
  dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara
  konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Seperti  
halnya dengan Piaget, Bruner
  menggambarkan anak- 
anak berkembang melalui tiga tahap
  perkembangan mental yang tidak dikaitkan dengan usia siswa 
D.P. Ausubel 
belajar dikatakan menjadi bermakna
  (meaningful 
) bila informasi yang akan
  dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa
  sehingga siswa dapat mengaitkan informasi  
barunya dengan struktur kognitif
  yang dimilikinya 
Z.P. Dienes 
Teorinya didasarkan atas teori
  perkembangan  
intelektual dari Piaget. Dienes
  mengembangkan teorinya, agar matematika menjadi  
lebih menarik dan lebih mudah dipelajar 
Van Hiele 
Menurut Van Hiele ada tiga unsur
  utama dalam pembelajaran Geometri, yaitu waktu, materi pembelajaran, dan
  metode pembelajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur utama tersebut dilalui
  secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan  
berpikir siswa kepada tahapan
  berpikir yang lebih tinggi. 
William  
Belajar matematika itu harus
  merupakan belajar bermakna dan pengertian.Menurut teori makna, anak  
harus melihat makna dari apa yang
  dipelajari. Teori makna mengakui perlunya drill dalam pembelajaran
  matematika, bahkan dianjurkankalau memang diperlukan. Jadi drill itu penting,
  tetapi drill dilakukan apabila suatu konsep, prinsip atau proses  
telah dipahami dengan baik oleh
  siswa.  
Teori makna memandang bahwa
  matematika sebagai suatu sistem dan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan
  proses-proses yang dapat dimengerti. Jadi anak harus  
dapat melihat makna dari apa yang
  dipelajari, anak harus tahu makna dari simbol yang ditulis dan juga ungkapan
  yang diucapkannya.  
Brownell  
1. Siswa harus membuat hubungan
  antar informasi baru dengan informasi yang sudah dimiliki 
2.Informasi baru harus disajikan
  secara logik untuk disampaikan kepada siswa 
3. Siswa akan melupakan informasi,
  kecuali mereka berlatih atau berpikir mengenai informasi itu. 
4.Siswa harus berinteraksi dengan
  guru dan didorong untuk bertanya 
5.Ketika siswa dapat menemukan
  sesuatu atas usaha mereka sendiri, mereka akan belajar lebih baik. 
6.Para siswa perlu belajar
  mengenai cara belajar 
7.Tujuan terpenting dalam
  pembelajaran adalah membantu siswa menjadi  
pemecah masalah yang lebih baik 
 | 
 
3.  
 | 
  
Konstruktivisme 
 | 
  
Jean Piaget 
Belajar itu tidak hanya menerima
  informasi dan pengalaman baru saja, tetapi juga penstrukturan kembali
  informasi dan pengalaman yang baru.  
Misalnya didalam struktur mental siswa
  telah ada pengorganisasian dan pengelompokan bentuk-bentuk persegi, persegi
  panjang, jajargenjang. Kemudian  
siswa diberikan bangun trapesium,
  siswa mengerti bahwa trapesium merupakan segi empat dengan sifat yang sedikit
  berbeda dengan struktur kognitif yang telah dimilki. Berarti siswa tersebut
  menyatukan objek ke dalam struktur kognitif yang sudah dimi 
likinya dan terjadilah apa yang
  disebut asimilasi. Setelah itu terjadi penstrukturan kembali konsep yang
  telah dimiliki siswa karena adanya informasi  
baru tentang trapesium tadi. Ini
  berarti terjadi akomodasi 
Vygotsky 
Menekankan interaksi antara aspek
  internal  
dan eksternal dari pembelajaran
  dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky,
  fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu
  dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat
  siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas
  tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau  
tugas-tugas itu berada dalam zona
  of proximal development mereka.  
 | 
 
4 
 | 
  
Humanisme 
 | 
  
Arthur Combs 
Belajar
  terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi
  yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak
  bisa pada mata pelajaran matematika atau IPS bukan karena bodoh tetapi karena
  mereka enggan dan terpaksa serta merasa sebenarnya tidak ada alasan penting
  harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dari
  ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan
  kepuasan baginya.  
Untuk
  itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi
  siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus
  berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal
  membedakan seseorang dari yang lain 
Maslow 
bahwa
  individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
  hirarkis. Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang
  tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat
  yang paling tinggi 
implikasi
  yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu melakukan kegiatan
  pembelajaran. Menurut Maslow, perhatian dan motivasi belajar ini mungkin
  kurang berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi. 
 | 
 
LK
.04. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Table 1
NO 
 | 
  
Prinsip
  Pembelajaran 
 | 
  
Implikasi
  prinsip pembelajaran 
 | 
 
1. 
 | 
  
Behaviorisme 
 | 
  
Ivan Pavlov 
terkenal
  dengan teori Classical Conditioning atau pengkondisian klasik. Bertitik tolak
  dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu,
  perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang diinginkan. Pavlov
  menjelaskan teori pengkondisian klasik menjadi 4 proses yaitu: 1) fase
  akuisisi, 2) fase eliminasi, 3) fase generalisasi, dan 4) fase deskriminasi. 
misalnya
  agar siswa menguasai materi tertentu, siswa diberikan stimulus tertentu  
yang
  dikondisikan. Misalnya, belajar tentang mengidentifikasikan ciri-ciri dan
  kebutuhan makhluk hidup pada mata pelajaran IPA. Guru memberikan soal kepada
  siswa, bila siswa dapat menjawab dengan benar, diberi hadiah berupa tambahan
  nilai. Diharapkan dengan hadiah tersebut anak akan semakin semangat belajar,
  sehingga belajar dapat menjadi kebiasaan. Jika telah menjadi kebiasaan,
  walaupun pada akhirnya tidak diberikan hadiah lagi, siswa tetap semangat
  untuk belajar. 
Thorndike 
Bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya
  asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan
  respon (R ). Dalam pembelajaran di sekolah, guru mengajukan pertanyaan (S),
  siswa menjawab pertanyaan guru (R).  
Agar pemahaman siswa menjadi lebih baik, perlu
  diberikan latihan-latihan soal. Misalnya jika guru mengajarkan bagaimana
  menjumlahkan dua pecahan, guru harus memberikan latihan berulang-ulang dengan
  soal latihan penjumlahan dua pecahan. Agar siswa semangat untuk berlatih,
  untuk setiap jawaban yang benar guru memberikan reward (hadiah), baik berupa
  ungkapan verbal ataupun yang berbentuk simbol, misalnya nilai.   
Burrus Frederick Skinner 
berupa
  usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu
  memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan
  apapun pada perilaku yang tidak tepat 
agar
  siswa menguasai materi tertentu, guru dapat memberikan tugas pada siswa, baik
  tugas yang dikerjakan di kelas maupun tugas yang dikerjakan di rumah (PR).
  Agar siswa mau dan bersemangat dalam mengerjakan tugas, guru harus memberikan
  penguatan dengan segera dari penyelesaian tugas-tugas tersebut. 
 | 
 
2 
 | 
  
Kognitivisme 
 | 
  
Jean Piaget 
Guru mengajar harus menyesuaikan
  dengan tahap perkembangan  
anak. Pembelajaran dari suatu
  materi ajar harus dimulai dengan banyak menggunakan atau memanipulasi benda
  konkrit 
Gagne 
Teori ini pada dasarnya untuk
  menjelaskan fenomena belajar. Proses yang terjadi seperti cara kerja komputer,
  yang dimualai dari masukan (input) kemudian proses (procces) dan keluaran
  (output).  
Jerome
  Bruner 
bahwa belajar ialah memahami
  konsep-konsep dan  
struktur-struktur yang terdapat
  dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara
  konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Seperti  
halnya dengan Piaget, Bruner
  menggambarkan anak- 
anak berkembang melalui tiga tahap
  perkembangan mental yang tidak dikaitkan dengan usia siswa 
D.P. Ausubel 
belajar dikatakan menjadi bermakna
  (meaningful 
) bila informasi yang akan
  dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa
  sehingga siswa dapat mengaitkan informasi  
barunya dengan struktur kognitif
  yang dimilikinya 
Z.P. Dienes 
Teorinya didasarkan atas teori
  perkembangan  
intelektual dari Piaget. Dienes
  mengembangkan teorinya, agar matematika menjadi  
lebih menarik dan lebih mudah dipelajar 
Van Hiele 
Menurut Van Hiele ada tiga unsur
  utama dalam pembelajaran Geometri, yaitu waktu, materi pembelajaran, dan
  metode pembelajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur utama tersebut dilalui
  secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan  
berpikir siswa kepada tahapan
  berpikir yang lebih tinggi. 
William  
Belajar matematika itu harus
  merupakan belajar bermakna dan pengertian.Menurut teori makna, anak  
harus melihat makna dari apa yang
  dipelajari. Teori makna mengakui perlunya drill dalam pembelajaran
  matematika, bahkan dianjurkankalau memang diperlukan. Jadi drill itu penting,
  tetapi drill dilakukan apabila suatu konsep, prinsip atau proses  
telah dipahami dengan baik oleh
  siswa.  
Teori makna memandang bahwa
  matematika sebagai suatu sistem dan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan
  proses-proses yang dapat dimengerti. Jadi anak harus  
dapat melihat makna dari apa yang
  dipelajari, anak harus tahu makna dari simbol yang ditulis dan juga ungkapan
  yang diucapkannya.  
Brownell  
1. Siswa harus membuat hubungan
  antar informasi baru dengan informasi yang sudah dimiliki 
2.Informasi baru harus disajikan
  secara logik untuk disampaikan kepada siswa 
3. Siswa akan melupakan informasi,
  kecuali mereka berlatih atau berpikir mengenai informasi itu. 
4.Siswa harus berinteraksi dengan
  guru dan didorong untuk bertanya 
5.Ketika siswa dapat menemukan
  sesuatu atas usaha mereka sendiri, mereka akan belajar lebih baik. 
6.Para siswa perlu belajar
  mengenai cara belajar 
7.Tujuan terpenting dalam
  pembelajaran adalah membantu siswa menjadi  
pemecah masalah yang lebih baik 
 | 
 
3.  
 | 
  
Konstruktivisme 
 | 
  
Jean Piaget 
Belajar itu tidak hanya menerima
  informasi dan pengalaman baru saja, tetapi juga penstrukturan kembali
  informasi dan pengalaman yang baru.  
Misalnya didalam struktur mental siswa
  telah ada pengorganisasian dan pengelompokan bentuk-bentuk persegi, persegi
  panjang, jajargenjang. Kemudian  
siswa diberikan bangun trapesium,
  siswa mengerti bahwa trapesium merupakan segi empat dengan sifat yang sedikit
  berbeda dengan struktur kognitif yang telah dimilki. Berarti siswa tersebut
  menyatukan objek ke dalam struktur kognitif yang sudah dimi 
likinya dan terjadilah apa yang
  disebut asimilasi. Setelah itu terjadi penstrukturan kembali konsep yang
  telah dimiliki siswa karena adanya informasi  
baru tentang trapesium tadi. Ini
  berarti terjadi akomodasi 
Vygotsky 
Menekankan interaksi antara aspek
  internal  
dan eksternal dari pembelajaran
  dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky,
  fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu
  dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat
  siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas
  tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau  
tugas-tugas itu berada dalam zona
  of proximal development mereka.  
 | 
 
4 
 | 
  
Humanisme 
 | 
  
Arthur Combs 
Belajar
  terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi
  yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak
  bisa pada mata pelajaran matematika atau IPS bukan karena bodoh tetapi karena
  mereka enggan dan terpaksa serta merasa sebenarnya tidak ada alasan penting
  harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dari
  ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan
  kepuasan baginya.  
Untuk
  itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi
  siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus
  berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal
  membedakan seseorang dari yang lain 
Maslow 
bahwa
  individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
  hirarkis. Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang
  tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat
  yang paling tinggi 
implikasi
  yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu melakukan kegiatan
  pembelajaran. Menurut Maslow, perhatian dan motivasi belajar ini mungkin
  kurang berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi. 
 | 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar