Halaman

Minggu, 22 Oktober 2017

LK .04. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasi Prinsip-Prinsip







LK .04. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Table 1
NO
Prinsip Pembelajaran
Implikasi prinsip pembelajaran
1.
Behaviorisme
Ivan Pavlov
terkenal dengan teori Classical Conditioning atau pengkondisian klasik. Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang diinginkan. Pavlov menjelaskan teori pengkondisian klasik menjadi 4 proses yaitu: 1) fase akuisisi, 2) fase eliminasi, 3) fase generalisasi, dan 4) fase deskriminasi.

misalnya agar siswa menguasai materi tertentu, siswa diberikan stimulus tertentu
yang dikondisikan. Misalnya, belajar tentang mengidentifikasikan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada mata pelajaran IPA. Guru memberikan soal kepada siswa, bila siswa dapat menjawab dengan benar, diberi hadiah berupa tambahan nilai. Diharapkan dengan hadiah tersebut anak akan semakin semangat belajar, sehingga belajar dapat menjadi kebiasaan. Jika telah menjadi kebiasaan, walaupun pada akhirnya tidak diberikan hadiah lagi, siswa tetap semangat untuk belajar.

Thorndike
Bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Dalam pembelajaran di sekolah, guru mengajukan pertanyaan (S), siswa menjawab pertanyaan guru (R).

Agar pemahaman siswa menjadi lebih baik, perlu diberikan latihan-latihan soal. Misalnya jika guru mengajarkan bagaimana menjumlahkan dua pecahan, guru harus memberikan latihan berulang-ulang dengan soal latihan penjumlahan dua pecahan. Agar siswa semangat untuk berlatih, untuk setiap jawaban yang benar guru memberikan reward (hadiah), baik berupa ungkapan verbal ataupun yang berbentuk simbol, misalnya nilai. 
Burrus Frederick Skinner
berupa usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada perilaku yang tidak tepat

agar siswa menguasai materi tertentu, guru dapat memberikan tugas pada siswa, baik tugas yang dikerjakan di kelas maupun tugas yang dikerjakan di rumah (PR). Agar siswa mau dan bersemangat dalam mengerjakan tugas, guru harus memberikan penguatan dengan segera dari penyelesaian tugas-tugas tersebut.

2
Kognitivisme
Jean Piaget
Guru mengajar harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan
anak. Pembelajaran dari suatu materi ajar harus dimulai dengan banyak menggunakan atau memanipulasi benda konkrit

Gagne
Teori ini pada dasarnya untuk menjelaskan fenomena belajar. Proses yang terjadi seperti cara kerja komputer, yang dimualai dari masukan (input) kemudian proses (procces) dan keluaran (output).

Jerome Bruner
bahwa belajar ialah memahami konsep-konsep dan
struktur-struktur yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Seperti
halnya dengan Piaget, Bruner menggambarkan anak-
anak berkembang melalui tiga tahap perkembangan mental yang tidak dikaitkan dengan usia siswa

D.P. Ausubel
belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningful
) bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengaitkan informasi
barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya

Z.P. Dienes
Teorinya didasarkan atas teori perkembangan
intelektual dari Piaget. Dienes mengembangkan teorinya, agar matematika menjadi
lebih menarik dan lebih mudah dipelajar

Van Hiele
Menurut Van Hiele ada tiga unsur utama dalam pembelajaran Geometri, yaitu waktu, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur utama tersebut dilalui secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa kepada tahapan berpikir yang lebih tinggi.

William
Belajar matematika itu harus merupakan belajar bermakna dan pengertian.Menurut teori makna, anak
harus melihat makna dari apa yang dipelajari. Teori makna mengakui perlunya drill dalam pembelajaran matematika, bahkan dianjurkankalau memang diperlukan. Jadi drill itu penting, tetapi drill dilakukan apabila suatu konsep, prinsip atau proses
telah dipahami dengan baik oleh siswa.
Teori makna memandang bahwa matematika sebagai suatu sistem dan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan proses-proses yang dapat dimengerti. Jadi anak harus
dapat melihat makna dari apa yang dipelajari, anak harus tahu makna dari simbol yang ditulis dan juga ungkapan yang diucapkannya.

Brownell
1. Siswa harus membuat hubungan antar informasi baru dengan informasi yang sudah dimiliki
2.Informasi baru harus disajikan secara logik untuk disampaikan kepada siswa
3. Siswa akan melupakan informasi, kecuali mereka berlatih atau berpikir mengenai informasi itu.
4.Siswa harus berinteraksi dengan guru dan didorong untuk bertanya
5.Ketika siswa dapat menemukan sesuatu atas usaha mereka sendiri, mereka akan belajar lebih baik.
6.Para siswa perlu belajar mengenai cara belajar
7.Tujuan terpenting dalam pembelajaran adalah membantu siswa menjadi
pemecah masalah yang lebih baik

3.
Konstruktivisme
Jean Piaget
Belajar itu tidak hanya menerima informasi dan pengalaman baru saja, tetapi juga penstrukturan kembali informasi dan pengalaman yang baru.
Misalnya didalam struktur mental siswa telah ada pengorganisasian dan pengelompokan bentuk-bentuk persegi, persegi panjang, jajargenjang. Kemudian
siswa diberikan bangun trapesium, siswa mengerti bahwa trapesium merupakan segi empat dengan sifat yang sedikit berbeda dengan struktur kognitif yang telah dimilki. Berarti siswa tersebut menyatukan objek ke dalam struktur kognitif yang sudah dimi
likinya dan terjadilah apa yang disebut asimilasi. Setelah itu terjadi penstrukturan kembali konsep yang telah dimiliki siswa karena adanya informasi
baru tentang trapesium tadi. Ini berarti terjadi akomodasi

Vygotsky
Menekankan interaksi antara aspek internal
dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau
tugas-tugas itu berada dalam zona of proximal development mereka.

4
Humanisme
Arthur Combs
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa pada mata pelajaran matematika atau IPS bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa serta merasa sebenarnya tidak ada alasan penting harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain

Maslow
bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat yang paling tinggi
implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut Maslow, perhatian dan motivasi belajar ini mungkin kurang berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi.











LK .04. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Table 1
NO
Prinsip Pembelajaran
Implikasi prinsip pembelajaran
1.
Behaviorisme
Ivan Pavlov
terkenal dengan teori Classical Conditioning atau pengkondisian klasik. Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang diinginkan. Pavlov menjelaskan teori pengkondisian klasik menjadi 4 proses yaitu: 1) fase akuisisi, 2) fase eliminasi, 3) fase generalisasi, dan 4) fase deskriminasi.

misalnya agar siswa menguasai materi tertentu, siswa diberikan stimulus tertentu
yang dikondisikan. Misalnya, belajar tentang mengidentifikasikan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada mata pelajaran IPA. Guru memberikan soal kepada siswa, bila siswa dapat menjawab dengan benar, diberi hadiah berupa tambahan nilai. Diharapkan dengan hadiah tersebut anak akan semakin semangat belajar, sehingga belajar dapat menjadi kebiasaan. Jika telah menjadi kebiasaan, walaupun pada akhirnya tidak diberikan hadiah lagi, siswa tetap semangat untuk belajar.

Thorndike
Bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Dalam pembelajaran di sekolah, guru mengajukan pertanyaan (S), siswa menjawab pertanyaan guru (R).

Agar pemahaman siswa menjadi lebih baik, perlu diberikan latihan-latihan soal. Misalnya jika guru mengajarkan bagaimana menjumlahkan dua pecahan, guru harus memberikan latihan berulang-ulang dengan soal latihan penjumlahan dua pecahan. Agar siswa semangat untuk berlatih, untuk setiap jawaban yang benar guru memberikan reward (hadiah), baik berupa ungkapan verbal ataupun yang berbentuk simbol, misalnya nilai. 
Burrus Frederick Skinner
berupa usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada perilaku yang tidak tepat

agar siswa menguasai materi tertentu, guru dapat memberikan tugas pada siswa, baik tugas yang dikerjakan di kelas maupun tugas yang dikerjakan di rumah (PR). Agar siswa mau dan bersemangat dalam mengerjakan tugas, guru harus memberikan penguatan dengan segera dari penyelesaian tugas-tugas tersebut.

2
Kognitivisme
Jean Piaget
Guru mengajar harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan
anak. Pembelajaran dari suatu materi ajar harus dimulai dengan banyak menggunakan atau memanipulasi benda konkrit

Gagne
Teori ini pada dasarnya untuk menjelaskan fenomena belajar. Proses yang terjadi seperti cara kerja komputer, yang dimualai dari masukan (input) kemudian proses (procces) dan keluaran (output).

Jerome Bruner
bahwa belajar ialah memahami konsep-konsep dan
struktur-struktur yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Seperti
halnya dengan Piaget, Bruner menggambarkan anak-
anak berkembang melalui tiga tahap perkembangan mental yang tidak dikaitkan dengan usia siswa

D.P. Ausubel
belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningful
) bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengaitkan informasi
barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya

Z.P. Dienes
Teorinya didasarkan atas teori perkembangan
intelektual dari Piaget. Dienes mengembangkan teorinya, agar matematika menjadi
lebih menarik dan lebih mudah dipelajar

Van Hiele
Menurut Van Hiele ada tiga unsur utama dalam pembelajaran Geometri, yaitu waktu, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur utama tersebut dilalui secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa kepada tahapan berpikir yang lebih tinggi.

William
Belajar matematika itu harus merupakan belajar bermakna dan pengertian.Menurut teori makna, anak
harus melihat makna dari apa yang dipelajari. Teori makna mengakui perlunya drill dalam pembelajaran matematika, bahkan dianjurkankalau memang diperlukan. Jadi drill itu penting, tetapi drill dilakukan apabila suatu konsep, prinsip atau proses
telah dipahami dengan baik oleh siswa.
Teori makna memandang bahwa matematika sebagai suatu sistem dan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan proses-proses yang dapat dimengerti. Jadi anak harus
dapat melihat makna dari apa yang dipelajari, anak harus tahu makna dari simbol yang ditulis dan juga ungkapan yang diucapkannya.

Brownell
1. Siswa harus membuat hubungan antar informasi baru dengan informasi yang sudah dimiliki
2.Informasi baru harus disajikan secara logik untuk disampaikan kepada siswa
3. Siswa akan melupakan informasi, kecuali mereka berlatih atau berpikir mengenai informasi itu.
4.Siswa harus berinteraksi dengan guru dan didorong untuk bertanya
5.Ketika siswa dapat menemukan sesuatu atas usaha mereka sendiri, mereka akan belajar lebih baik.
6.Para siswa perlu belajar mengenai cara belajar
7.Tujuan terpenting dalam pembelajaran adalah membantu siswa menjadi
pemecah masalah yang lebih baik

3.
Konstruktivisme
Jean Piaget
Belajar itu tidak hanya menerima informasi dan pengalaman baru saja, tetapi juga penstrukturan kembali informasi dan pengalaman yang baru.
Misalnya didalam struktur mental siswa telah ada pengorganisasian dan pengelompokan bentuk-bentuk persegi, persegi panjang, jajargenjang. Kemudian
siswa diberikan bangun trapesium, siswa mengerti bahwa trapesium merupakan segi empat dengan sifat yang sedikit berbeda dengan struktur kognitif yang telah dimilki. Berarti siswa tersebut menyatukan objek ke dalam struktur kognitif yang sudah dimi
likinya dan terjadilah apa yang disebut asimilasi. Setelah itu terjadi penstrukturan kembali konsep yang telah dimiliki siswa karena adanya informasi
baru tentang trapesium tadi. Ini berarti terjadi akomodasi

Vygotsky
Menekankan interaksi antara aspek internal
dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau
tugas-tugas itu berada dalam zona of proximal development mereka.

4
Humanisme
Arthur Combs
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa pada mata pelajaran matematika atau IPS bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa serta merasa sebenarnya tidak ada alasan penting harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain

Maslow
bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat yang paling tinggi
implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut Maslow, perhatian dan motivasi belajar ini mungkin kurang berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOLEKSI AKSI NYATA PADA PMM & TRIK LOLOS VALIDASI

 ANDA CEPAT LULUS TOPIK DI PMM DAN SEGERA DAPAT SERTIFIKAT ? Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah salah satu Platform Teknologi yang merup...